Rabu, 29 Oktober 2025

Panen Kedelai Garuda Merah Putih Panglima TNI Dampingi Menhan R I

INAPROC V6



Lampung. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, bersama Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, menemani Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, untuk memeriksa hasil panen kedelai di lahan pertanian Komplek Pemukiman TNI AL (Kimal) yang terletak di Desa Madukoro, Kotabumi, Lampung Utara, pada Rabu (29/10/2025). Acara yang turut dihadiri oleh Menteri Pertanian RI ini adalah sebuah bukti nyata dari komitmen TNI dalam mendukung program prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam menciptakan ketahanan pangan nasional. 

Dalam panen raya tersebut, kedelai varietas Garuda Merah Putih yang ditanam di area seluas 30 hektare menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, dengan rerata capaian 4 ton per hektare. Varietas unggulan ini dikenal karena produktivitasnya yang tinggi serta ketahanan yang baik terhadap iklim tropis, menjadikannya sebagai salah satu komoditas strategis untuk mendukung kebutuhan pangan nasional. 

 


Menteri Pertahanan RI, dalam pernyataannya kepada media, menyebutkan bahwa panen ini adalah langkah awal yang krusial dalam mencapai kemandirian pangan nasional melalui keterlibatan aktif TNI dan kolaborasi antar sektor. “Ini adalah hari yang sangat bersejarah dan strategis. Kami memulai fase awal rencana untuk mengembangkan swasembada kedelai, yang akan dipelopori oleh Tentara Nasional Indonesia,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Menhan RI menjelaskan bahwa panen ini direncanakan sebagai langkah strategis untuk menjadikan Lampung Utara sebagai pusat pengembangan kedelai di tingkat nasional. Dengan adanya kolaborasi dan kerja keras dari TNI dan masyarakat, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai kedaulatan di bidang pangan.



 “Wilayah ini harus menjadi pusat swasembada kedelai untuk seluruh Indonesia. Dengan formula yang tepat, pola yang baik, dan usaha keras dari TNI, kita bisa menjadikan Indonesia bukan lagi sebagai negara pengimpor kedelai, melainkan sebagai negara pengekspor kedelai yang akan kami capai secepat mungkin pada tahun 2025 dan 2026,” tegas Menhan RI. 


Kedelai Garuda Merah Putih memiliki waktu panen yang relatif singkat, sekitar 90 hari setelah ditanam, dan telah diakui oleh TNI Angkatan Laut sebagai komoditas utama dalam program ketahanan pangan. Strategi ini diarahkan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta menjaga stabilitas harga pasar. Dalam mendukung pencapaian target tersebut, TNI AL telah menyiapkan strategi swasembada kedelai selama tiga tahun ke depan, termasuk penyediaan bibit unggul, penggunaan pupuk organik, pendampingan bagi petani, serta penerapan sistem pascapanen yang efisien agar kualitas hasil panen tetap terjaga sampai distribusi ke pasar domestik. 




Di samping kegiatan panen ini, TNI AL juga melaksanakan bakti sosial dengan memberikan sembako dan Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada lima ratus siswa di sekitar lokasi. Selain itu, TNI AL menampilkan UMKM binaan yang mengolah berbagai produk kedelai menjadi produk olahan pangan. Melalui kerja sama antara TNI dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam pangan, berdaulat, dan mampu bertahan menghadapi tantangan global. 


Sumber : Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi.

Kontributor : Johan

Editor : Tim EDUKASI-R I

Gambar 2 Gambar 2 Gambar 1
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 2 Gambar 2

Labels

EDUKASI-RI

Dengan maraknya asupan informasi yang telah berganti dari era cetak menjadi online, maka kami suguhkan informasi yang transparan , jelas dan sesuai kondisi dilapangan, sebagai literasi edukasi kepada seluruh pembaca , terimakasih atas kunjungan anda dan semoga menjadikan lebih bermakna, MERDEKA

Popular Posts

Popular Posts