Selasa, 28 Oktober 2025

Mengenang Almarhum Anggit Bima Wicaksana, Sosok Berkomitmen yang Berkeinginan Membantu Kawasan Transmigrasi

INAPROC V6

 


Tangerang. Pada tanggal 27 Oktober 2025, di rumah keluarga besar almarhum Anggit Bima Wicaksana, yang terletak di Perumahan Graha Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi hadir dalam tahlilan untuk memperingati tujuh hari sejak kepergian mahasiswa IPB tersebut, yang terlibat dalam Tim Ekspedisi Patriot Kementerian Transmigrasi (TEP Kementrans). Anggit Bima Wicaksana meninggal dunia akibat kecelakaan saat menjalankan tugas di area transmigrasi Bomberey, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.


Wamen Transmigrasi, dalam sambutan


Di depan sanak keluarga, sahabat, dan rekan-rekan Anggit Bima Wicaksana, Viva Yoga menyampaikan rasa duka cita mewakili Kementrans dan selamanya mendoakan almarhum agar segala amal baiknya diterima oleh Allah SWT. “Semoga semua kebaikan yang dilakukan mendapat keberkahan di sisi Allah,” katanya. “Malam ini, semua yang hadir di sini adalah untuk mengenang dan mendoakannya,” tambahnya.


Menurutnya, setiap manusia pasti akan menghadapi kematian, yang ditunggu setiap waktu. Kematian, jodoh, rezeki, merupakan aspek dari kekuasaan Allah. “Kita hanya berusaha agar kehidupan yang kita jalani dapat memberikan kebaikan dan manfaat bagi orang lain,” kata pria asal Lamongan, Jawa Timur itu.

 



Viva Yoga menggambarkan Anggit Bima Wicaksana sebagai seorang mahasiswa yang idealis dan berdedikasi, dengan keinginan yang besar untuk menjadi bagian dari TEP. Ia berambisi untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di kampus untuk memberdayakan masyarakat di daerah transmigrasi. Di sana, ilmu yang dimiliki dapat digunakan untuk memberikan manfaat kepada warga, bangsa, dan negara. “Semangat, perjuangan, dan pengabdian yang dimiliki almarhum sangat luar biasa,” ujarnya. “Ilmu yang dipraktikkan akan menjadi amal jariyah, pahala yang abadi,” imbuhnya.


Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa almarhum berbagi semangat dengan Kementrans dalam upaya transformasi program transmigrasi. Transformasi ini membawa paradigma baru bagi kementerian. “Apa yang telah dilakukan almarhum mendapat perhatian dari Kementrans, dan kita mengangkatnya sebagai Patriot Transmigrasi,” tuturnya.

 



Mengingat kembali, pada Agustus 2025, Anggit Bima Wicaksana bersama 2. 000 anggota TEP lainnya dikerahkan ke 154 area transmigrasi. Tim tersebut terdiri dari 42 guru besar, 358 doktor, 846 sarjana, dan 754 mahasiswa.


Dalam menjalankan misi hingga Desember 2025, TEP melaksanakan beberapa program. Pertama, melakukan riset dan pemetaan ekonomi. Kedua, melakukan pemantauan untuk mengidentifikasi berbagai kendala di kawasan transmigrasi. Ketiga, meneliti lembaga ekonomi yang paling sesuai untuk diterapkan di daerah transmigrasi.


Kontributor : Adi W

Editor : Tim EDUKASI-R I

Gambar 2 Gambar 2 Gambar 1
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 2 Gambar 2

Labels

EDUKASI-RI

Dengan maraknya asupan informasi yang telah berganti dari era cetak menjadi online, maka kami suguhkan informasi yang transparan , jelas dan sesuai kondisi dilapangan, sebagai literasi edukasi kepada seluruh pembaca , terimakasih atas kunjungan anda dan semoga menjadikan lebih bermakna, MERDEKA

Popular Posts

Popular Posts