Ponpes ambruk, Belasan Ambulans Dikerahkan Evakuasi Korban Runtuhnya Pesantren di Sidoarjo
SIDOARJO – Sebuah bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khozini di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, runtuh pada Senin (29/9/2025) sore. Insiden yang terjadi saat jamaah sedang salat Ashar itu mendorong dikerahkannya puluhan unit ambulans dan tim gabungan untuk melakukan evakuasi.
Berdasarkan rilis resmi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kantor SAR) Kelas A Surabaya, kejadian berlangsung pukul 15.38 WIB. Puluhan ambulans yang disiagakan berasal dari Puskesmas Buduran, RSUD Sidoarjo, serta sejumlah ambulans milik relawan.
Kronologi Runtuh Bertingkat
Menurut kronologi yang diterima, runtuhnya bangunan diduga kuat akibat kegagalan struktur. Sejak pagi hari, dilakukan pengecoran untuk lantai empat (lt4) pondok pesantren. Namun, pada pukul 15.00 WIB, ketika sejumlah jamaah sedang melaksanakan salat Ashar, penyangga atau tiang pondasi dilaporkan tidak kuat menahan beban cor beton yang masih basah.
Akibatnya, bangunan mengalami keruntuhan yang menghancurkan lantai-lantai di bawahnya hingga ke lantai dasar. Kejadian ini langsung menyebabkan kepanikan dan upaya pertolongan segera dilakukan oleh warga sekitar.
Respon Cepat Tim Gabungan
Kantor SAR Surabaya menerima laporan pada pukul 15.45 WIB, hanya tujuh menit setelah kejadian. Dua tim rescue kemudian diberangkatkan dari markas pada pukul 15.58 WIB dan tiba di lokasi kejadian di koordinat 7°25'42.0"S 112°43'26.9"E pada pukul 16.27 WIB. Perjalanan menempuh jarak 14 km dari kantor pusat tersebut memakan waktu sekitar 29 menit.
Unsur-unsur Search and Rescue (SAR) yang terlibat dalam operasi gabungan ini antara lain:
1. Kantor SAR Surabaya (10 personel)
2. Tagana Sidoarjo
3. Polsek Buduran
4. Koramil Buduran
5. BPBD Sidoarjo
6. Warga sekitar
Aksi tanggap darurat yang dilakukan meliputi koordinasi intensif dengan instansi terkait dan pengerahan seluruh potensi SAR yang ada.
Data Korban Masih Dalam Pendataan
Hingga berita ini diturunkan, data jumlah korban jiwa dan luka-luka masih belum dapat dipastikan. Tim gabungan masih melakukan proses evakuasi dan pencarian untuk memastikan tidak ada lagi korban yang tertimbun reruntuhan. Informasi detail mengenai korban masih menunggu rilis resmi dari pihak berwenang.
Proses evakuasi diperkirakan akan berlangsung hingga malam hari, dengan diterangi lampu darurat. Keluarga dan warga yang menunggu terlihat cemas di sekitar lokasi kejadian yang telah dikepung oleh aparat.
Kontributor : domor
Editor : Tim EDUKASI-R I