KOTA BATU - Semangat sportivitas dan budaya bangsa menggelora di GOR Gajah Mada Kota Batu, Sabtu (25/10/2025). Sebanyak 1.200 lebih atlet pencak silat dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia memadati gelaran Championship Batu 2, sebuah kejuaraan yang memperebutkan Piala Wali Kota Batu dan Piala Komandan Politeknik Angkatan Darat (Poltekad).

Event kolaboratif yang spektakuler ini digelar dalam rangka menyemarakkan tiga momentum penting sekaligus: HUT ke-80 TNI, Diesnatalis ke-37 Poltekad, dan Hari Jadi ke-24 Kota Batu. Kehadiran ribuan atlet, official, dan undangan dari kalangan TNI, Polri, pemerintah daerah, serta KONI menandakan betapa prestisiusnya ajang ini.

Dalam sambutannya, Ketua penyelenggara, Romy A Verizal, S.P., menegaskan bahwa tujuan utama kejuaraan ini adalah untuk mencari bibit-bibit atlet berpotensi sekaligus menjadi laga uji mental bagi para pendatang baru.

Berkacamata Ketua Panitia, kenakan udeng Merah Ketua IPSI bersama jajaran IPSI Batu

“Kejuaraan Pencak Silat Championship Batu 2 ini kami gelar dengan misi yang jelas, yaitu scouting untuk atlet-atlet baru. Ini adalah medan pertempuran pertama bagi banyak atlet muda untuk mengasah mental dan teknik,” ujar Romy.

Ia juga menjelaskan bahwa kejuaraan ini inklusif, terbuka untuk semua kalangan dengan ketentuan peserta dari usia dini, mulai dari tingkat SD/MI, SLTP, SLTA/SMK, hingga umum. Langkah ini diambil untuk menjaring talenta sedini mungkin.

“Kedepannya, kami berharap event ini tidak hanya menjadi ajang tahunan, tetapi bisa berkembang menjadi festival olahraga nasional yang ditunggu-tunggu. Dari Kota Batu ini, kami yakin akan lahir juara-juara baru yang akan mengharumkan nama daerah dan bangsa di kancah internasional,” tambahnya penuh harap.

Direktur Pembinaan Umum Poltekad, Kolonel Inf Hendi Yustian, bersama TNI,Polri

Direktur Pembinaan Umum Poltekad, Kolonel Inf Hendi Yustian, dalam paparannya mengungkapkan nilai strategis ganda dari penyelenggaraan event ini. Di satu sisi, ini merupakan wujud nyata bakti TNI kepada masyarakat, dan di sisi lain, merupakan bagian dari strategi pencarian bakat atlet berprestasi.

“Kami melihat banyak potensi atlet pencak silat, dari kelas junior sampai senior, yang sangat menjanjikan. Dalam konteks yang lebih luas, pencak silat adalah warisan budaya bangsa yang agendanya di tingkat internasional sangat padat. Oleh karena itu, kejuaraan seperti ini adalah wadah yang tepat untuk menyiapkan atlet-atlet tangguh,” tegas Hendi Yustian.

Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen TNI tidak hanya dalam bidang pertahanan, tetapi juga dalam pelestarian budaya dan pengembangan olahraga nasional.

Dukungan penuh dari berbagai pihak juga menjadi kunci sukses penyelenggaraan. Drs. Suyono, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Batu, menyampaikan apresiasi mendalam atas peran serta KONI dan Pemerintah Kota Batu.

“Kami tidak bekerja sendiri. Dukungan ini sangat berarti untuk membangun ekosistem olahraga yang sehat di Kota Batu. Fasilitas akomodasi, transportasi, dan konsumsi yang diberikan membuat atlet bisa fokus bertanding,” jelas Suyono.

Ia juga membocorkan strategi jangka panjang IPSI Batu. “Ke depan, program kami akan lebih terarah, termasuk mengundang pelatih nasional untuk meningkatkan kualitas latihan. Prestasi terbaru kami, meraih medali perak dan perunggu di tingkat regional, menjadi bukti bahwa Batu siap bersaing di kancah yang lebih tinggi.”

Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi

Sementara itu, Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Menurutnya, event semacam ini adalah tulang punggung pembinaan olahraga.

“Kami sangat apresiasi dengan diadakannya kejuaraan pencak silat Champions 2 ini. Selain untuk mencari bibit atlet, event seperti ini mampu memompa semangat dan motivasi seluruh peserta,” ujar Sentot.

Momen perwakilan penyelenggara bersama jajaran tamu kehormatan

Ia pun menegaskan target besarnya. “Atlet-atlet yang tampil hari ini adalah calon-calon yang nantinya kami harapkan bisa mewakili Kota Batu di event yang lebih bergengsi, seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), bahkan sampai ke level Pekan Olahraga Nasional (PON) atau SEA Games. Ini adalah batu loncatan yang sangat penting.”

Gelaran Championship Batu 2 tidak hanya sekadar seremonial. Ia telah menjadi bukti nyata sinergi yang solid antara TNI, Pemerintah Daerah, KONI, dan IPSI. Ribuan atlet yang bertanding bukan hanya memperebutkan piala, tetapi juga memperjuangkan mimpi untuk membawa nama Kota Batu, dan akhirnya Indonesia, ke puncak prestasi olahraga pencak silat dunia. Sebuah langkah konkret yang lahir dari Bumi Wisata untuk menghidupkan kembali khittah bela diri nasional.

Kontributor : AGS

Editor : Tim EDUKASI-R I