Sabtu, 06 September 2025

Mata Air Kering, Warga Usung Doa

Kondisi Sumber Samin
Kondisi Sumber Samin

             

Wujud Syukur, Warga Giripurno Gelar Selamatan dan Tanam Pohon di Sumber Mata Air


Kota Batu, 6 September 2025 – Sebagai wujud melestarikan budaya warisan leluhur dan rasa syukur atas keberkahan yang diterima, masyarakat Desa Giripurno, khususnya dari Dusun Sabrang Bendo, menggelar rangkaian acara selamatan dan penanaman pohon. Kegiatan yang berlangsung khidmat pada Jumat (5/9/2025) itu berpusat di dua kawasan mata air, yaitu Sumber Rebun dan Sumber Samin.


Acara yang dihadiri ratusan warga tersebut tidak hanya menjadi agenda spiritual, tetapi juga aksi nyata pelestarian lingkungan. Penanaman pohon di sekitar sumber mata air dimaksudkan untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya air yang menjadi penopang kehidupan warga.

 
 

Momen Tokoh Masyarakat Sabrang Bendo saat laksanakan tanam pohon , area Sumber Rebun



Gelaran budaya ini dihadiri oleh berbagai perwakilan organisasi dan tokoh masyarakat, menunjukkan tingginya antusiasme dan dukungan terhadap acara tersebut. Hadir dalam kesempatan itu antara lain penggiat budaya dari, TNI, PPBN (Perkumpulan Pemerhati Budaya Nusantara), Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Giripurno, HIPA (Himpunan Pengguna Air) Dusun Sabrang Bendo, serta perwakilan dari Alab-Alab dan IHL (Indonesia Hijau Lestari). Turut hadir pula penggiat lingkungan, Komisariat Bani Salim PSHT Cabang Kota Batu dan ratusan warga setempat.

 

Heru, Ketua BPD Desa Giripurno 



Heru, perwakilan dari BPD Desa Giripurno, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen kolektif desa dalam menjaga warisan leluhur dan alam. "Ini bukan sekadar seremonial, tetapi adalah ikrar kita bersama untuk terus merawat peninggalan budaya dan sumber kehidupan kita, yaitu air," ujarnya.



Pernyataan senada disampaikan oleh Suwito, Ketua HIPA Dusun Sabrang Bendo. Ia menegaskan bahwa semangat gotong royong pemuda dan warga menjadi kunci suksesnya acara ini. "Antusiasme warga sangat tinggi. Ini membuktikan bahwa nilai-nilai luhur dan kepedulian terhadap lingkungan masih sangat kuat di tengah masyarakat kita," kata Suwito. 

 

Ketua HIPA Dusun Sabrang Bendo,  Suwito


Semoga mata air yang kini surut drastis bisa kembali menjadi besar sehingga bisa mengairi lahan yang mana sebagai mata pencaharian warga dan masyarakat " harapnya.



Sementara itu, Robiyan, Ketua Umum PPBN, mengapresiasi inisiatif warga Giripurno. Menurutnya, kegiatan seperti ini adalah contoh konkret

Memakai Blangkon, Robiyan bersama Babinsa , HIPA, IHL, Alab Alab, BPD, Tokoh masyarakat
 


bagaimana budaya dan kelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan. "Selamatan dan penanaman pohon adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Yang satu adalah doa dan syukur, yang lainnya adalah aksi. Keduanya adalah warisan leluhur yang harus kita jaga," jelas Robiyan.


 

Lebih lanjut, Robiyan berharap semoga kedepannya mata air yang dulu sangat deras , beberapa bulan terahir ini terlihat sangat berkurang sekali , bisa dibilang kering, terutama pada Sumber Samin, harapan kami semoga dengan kejadian ini mendapat perhatian instansi terkait, karena kemungkinan menurut kami ada dampak dari pembangunan yang menggunakan ABT ( Air Bawah Tanah )." Sambungnya.

 

Aktivis lingkungan bersama Komisariat Bani Salim PSHT Cabang Kota Batu
  

Husni, salah seorang warga setempat, mengungkapkan kegembiraannya atas terselenggaranya acara tersebut. Ia merasakan langsung manfaat dari keberadaan sumber mata air bagi kehidupan sehari-hari. "Kami sangat bersyukur. Air dari sumber ini telah menghidupi kami bertahun-tahun. Dengan ditanami pohon lagi, kami yakin sumber air ini akan tetap jernih dan berlimpah untuk anak cucu kami nanti," ujar Husni.


Harapan kami, khususnya pada Sumber Samin bisa mendapatkan perhatian instansi terkait , karena kemungkinan dengan adanya pembangunan yang menggunakan sumur bor yang berada diatas area mata air kemungkinan mengakibatkan keringnya mata air tersebut." Ungkapnya.

 

Momen warga sesuai usung doa , area Sumber Rebun
 

Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama dan santap makan sebagai simbol persatuan dan rasa syukur seluruh masyarakat. Diharapkan, tradisi positif ini dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di wilayah Kota Batu.


Kontributor : ags

Editor: Tim EDUKASI-RI 

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 1 Gambar 2
EDUKASI - RI. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Header Ads

Header ADS

Recent Posts

3/recent/post-list

Earn with freelancing

Earn with freelancing
Earn with freelancing projects....

Music

ads header

Popular Posts